Makanan khas Betawi dari pinggir jalan ke dalam mal

Konsep Kafe Betawi ialah 'menarik' makanan khas Betawi dari pinggir jalan ke dalam mal. Maka di sini terdapat rujak juhi, kerak telor, dan kue rangi. Sedangkan menu andalannya ialah nasi ulam komplet, terdiri dari nasi, bihun, tahu, kentang, mentimun, emping, dan dendeng daging manis. Nasinya bukanlah nasi putih biasa namun bercampur ikan teri dan kacang sangrai. Menyantapnya pun dengan teknik khusus. “Semua lauk dibaur rata dengan nasi,” ujar Komeng, si pemilik resto. Rasa gurih dan tidak banyak asin bakal bercampur dengan rasa manis dendeng dan semur tahu. Sungguh nikmat. 

Makanan khas Betawi dari pinggir jalan ke dalam mal


Minumannya juga bervariasi. Dari es campur, es cendol, es kacang ijo, atau es cincau ijo. Ada pun Betawi punch, yaitu gabungan tomat, jeruk, melon, dan nanas, rasanya tidak banyak asam tetapi segar. Pilihan lain ialah jus Betawi, gabungan tapai dan avokad. Atau jus kedondong –tanpa serat tentunya. Dan, ke Kafe Betawi belum menyeluruh rasanya tanpa menyantap asinan. 


Namun begitu, interior resto ini jauh dari kesan Betawi. Berdasarkan keterangan dari Komeng, interior 18 outlet Kafe Betawi sengaja didesain dengan tema berbeda. Misalnya resto yang di Rasuna Epicentrum, desainnya klasik, mengandung kursi-kursi kayu yang biasa ada di lokasi tinggal Betawi, dan sofa-sofa bernuansa hijau. Lantai kotak-kotak hitam-putih yang disinari oleh penerangan dari lampu gantung, meningkatkan kenyamanan kita bersantap di Kafe Betawi.