Tari Lilin adalah suatu tarian yang digelar oleh grup penari yang diiringi bunyi-bunyian sekelompok pemain musik. Para penari ini akan menempatkan lilin di atas telapak tangan yang menggunakan piring kecil. Kemudian penari akan memainkan gerak tari dalam kelompok sambil memutar alas piring dengan lilin yang masih menyala secara hati-hati agar piring itu nantinya bisa mendatar, menukik, terbalik tapi nyala lilin jangan sampai mati. Tari lilin sendiri adalah jenis seni tari yang dimainkan di dalam Istana pada saat malam hari. Untuk menarikan sebuah tari lilin maka seorang penari harus mengulang latihan yang tekun karena gerakan lilin dalam keadaaan menyala cukup sulit untuk dimainkan. Sejarah tarian lilin sendiri ketika pada zaman dahulu kala dimana tari lilin berawal dari cerita dari seorang pemuda desa yang berniat pergi untuk mengadu nasib di negri orang, sedangkan ia meninggalkan tunangannya yang tinggal di desa. Tiba-tiba saja cincin tunangan si pemuda itu jatuh lalu hilang. Maka si gadis kekasih pemuda itu, mencari cincin itu dengan menggunakan lilin. Gerakan si gadis yang lemah gemulai kemudian menjadi inspirasi tari lilin. Berdasarkan kisah tersebut, maka kemudian muncul dan berkembang Tari Lilin yang dimainkan oleh wanita dengan gerakan lembut.